Sampah menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Tumpukan sampah selain tak enak dipandang, menimbulkan bau tak sedap juga dapat merusak lingkungan. Sayangnya masih sangat kurang kesadaran masyarakat dalam pengolaan sampah yang tepat. Banyak yang menganggap jika membakar sampah adalah cara yang tepat untuk mengelola sampah. Dan itu terjadi di lingkungan tempat tinggal saya. Hampir setiap pagi saya mencium bau asap dari tetangga yang membakar sampah. Padahal dengan membakar sampah, asap yang dihasilkan akan menyebabkan polusi udara yang dapat merusak lapisan bumi.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa tahun 2022 total produksi sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. Dari total sampah nasional tersebut 13,9 juta ton dapat terkelola dengan baik, sedangkan sisanya 7,2 juta ton masih belum terkelola dengan baik.
Indonesia Salah Satu Negara Penghasil Sampah Plastik Laut Terbesar di Dunia
Dari sekian banyak jenis sampah, sampah plastik menjadi masalah yang paling sulit tertangani hingga saat ini. Plastik membutuhkan waktu hingga ratusan agar bisa terurai secara alami.
Menurut data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (NAPLAS) serta Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik Indonesia jumlahnya mencapai 6 juta ton/tahun dan sangat memprihatinkan 3,2 juta ton dari sampah tersebut adaalh sampah yang dibuang ke laut. Hal ini mengakibatkan banyaknya biota laut yang mati akibat menelan sampah plastik. Pada tahun 2018 lalu, ditemukan seekor paus sperma membusuk di perairan Wakatobi. Diduga penyebab kematian paus tersebut adalah sampah plasik karena terdapat banyak sampah plastik pada perut bangkai paus tersebut. Tak hanya itu, pada bulan Maret 2020 lalu, ditemukan bangkai seekor ikan duyung di Desa sapa Kabupaten Minahasa Selatan. Diduga ikan duyung tersebut mati karena menelan sampah plastik. Sampah plastik juga dapat merusak terumbu karang yang merupakan habitat biota laut. Dari beberapa kejadian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sampah plastik sangat mengancam kehidupan ekosistem laut.
Amilia Agustina, Ratu Sampah Sekolah
Amilia
Agustin seorang gadis kelahiran Bandung ini merasa terpanggil untuk merawat
lingkungan. Menurutnya merawat lingkungan bukanlah monopoli orang dewasa, anak
muda seperti dirinya pun harus turut andil. Aksi peduli lingkungan ini berawal
dari kegelisahan Amilia melihat tumpukan sampah di sekolahnya. Amilia pun
terdorong untuk membentuk komunitas yang mengelola sampah berbasis sekolah
melalui program Go to Zero Waste School. Tak hanya di lingkungan sekolah saja,
Amilia juga akti mengampanyekan pengelolaan sampah kepada masyarakat di sekitar
tempat tinggalnya.
Amilia terus belajar untuk menambah pengetahuan dan wawasan terkait pemanfaatan sampah. sampah di daur ulang menjadi produk bernilai ekonomis tinggi. Sampah-sampah pun dipilah, sampah organik diolah menjadi kompos sedangkan sampah anorganik diubah menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual. Bersama komunitasnya, sampah plastik bekas pembungkus kopi, shampo, minyak, disulap menjadi tas-tas cantik dan produk kerajinan lainnya. Kegiatan ini tak hanya menjadi solusi bagi pengelolaan sampah tetapi turut serta dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Atas kepeduliannya terhadap lingkungan, Amilia terpilih menjadi pemenang apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2010 kategori lingkungan. Sebuah ajang penghargaan bagi pemuda berusia maksimal 35 tahun tentunya dengan kegiatan yang berdampak positif terhadap masyarakat dengan kegiatan di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi. Ia layak mendapat menjadi inspirasi bagi semua terutama generasi muda.
Kita juga tidak boleh hanya berdiam diri melihat tumpukan sampah di lingkungan sekitar tempat tinggal. Kita bisa meniru langkah kecil yang dilakukan oleh Amilia Agustin. Masih banyak dibutuhkan pemikiran dan tindak nyata seperti Amilia untuk membawa pada perubahan yang lebih baik. Mari kita berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik.
“Jika Anda bukan orang sembaragan, maka jangan buang sampah sembarangan!” Sebuah kalimat yang mengingatkan kita bahwa masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya milik petugas kebersihan dan pemerintah saja.
Sumber gambar:
https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/ratu-sampah-sekolah/
Mongabay Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)