Pandemi
Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan kita. Hampir semua kegiatan harus
dilakukan di rumah. Bekerja, sekolah bahkan beribadah pun harus dilakukan dari
rumah. Tempat-tempat umum banyak yang ditutup. Aktivitas kita jadi sangat
terbatas. Keluar rumah hanya jika ada keperluan yang sangat mendesak saja.
Pemerintah juga menghimbau agar kita melakukan social distancing (jaga jarak sosial) ketika berada di luar rumah untuk menghindari meluasnya penyebaran virus corona. Karena penyebaran virus ini sangat cepat, ketika berada di keramaian, untuk itu kita diharuskan menjaga jarak minimal 1 meter.
Kita gak tahu sampai kapan keadaan ini berlangsung. Kita berdoa bersama akan pandemi ini segera berakhir dan hidup kita bisa kembali berjalan normal seperti dulu, sebelum adanya pandemi. Namun apakah kita juga harus melakukan family distancing? Tentu saja jawabannya, TIDAK!
Mari kita perhatikan gambar berikut ini. Semua sibuk sendiri dengan gadget masing-masing.
sumber: kompas.com |
Saya
setuju, dalam keadaan seperti saat ini, gadget dibutuhkan banget. Ya, kita gak
bisa lepas dari yang namanya gadget. Orang tua yang bekerja dari rumah
menggunakan gadget untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sedangkan anak menggunakan
gadget untuk mengikuti proses belajar dari sekolah secara daring.
Gak bisa dipungkiri, dengan adanya kemajuan jaman, dalam kehidupan sehari-hari, kita gak lepas dari penggunaan gadget. Internet menawarkan banyak kemudahan-kemudahan. Mau masak, tinggal klik saja, sudah tersedia pilihan resep yang dicari. Mau mempromosikan jualan secara daring? Bisa. Anak-anak pun bisa mencari materi pelajaran dari internet. Dengan adanya gadget, kita pun tetap bisa bertemu secara virtual dengan keluarga dan teman yang jauh. Kita gak hanya sekedar mendengar suaranya saja bahkan bisa melihat wajah. Masih banyak banget manfaat lain dari gadget.
Namun jangan sampai gadget yang diciptakan untuk membantu memudahkan kehidupan manusia. Justru membawa dampak negatif bagi kehidupan kita sehari-hari, terutama dalam kehidupan di keluarga. Teknologi yang tadinya bisa berfungsi untuk mendekatkan yang jauh. Malah sebaliknya yang terjadi. Teknologi kini justru menjauhkan yang dekat. Bahkan tanpa kita sadari, kita berkumpul dalam satu ruangan, namun semua sibuk dengan gadget masing-masing. Gak ada sama sekali suara cengkerama satu yang lain. Yang ada hanya suara-suara dari gadget masing-masing. Dekat tapi jauh.
Benar, pandemi membawa banyak kerugian bagi kita. Banyak saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaan, bahkan kehilangan orang terkasih akibat terpapar virus corona. Sungguh situasi yang sangat menyedihkan. Namun dibalik itu, kita bisa masih merasakan dampak positif dari pandemi corona ini.
Coba perhatikan langit, sekarang terlihat lebih cerah, lingkungan terlihat lebih bersih, polusi menurun karena jarang sekali kendaraan berlalu lalang di jalan raya. Dengan adanya pandemi corona, bumi bisa beristirahat sejenak.
Dan yang terpenting, adalah mengembalikan kebersamaan antara orang tua dan anak. Sebelum-sebelumnya, mungkin ada keluarga yang orang tua dan anak hanya memiliki waktu bersama di saat akhir pekan saja karena kesibukan masing-masing. Dengan adanya pandemi corona, keluarga bisa berkumpul kembali. Tapi, bersama-sama selama 24 jam dalam sehari terkadang timbul perdebatan baik antara orang tua dan anak maupun dengan pasangan.
Untuk mengurangi konflik, ada beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan orang tua bersama anak, diantaranya:
Memasak
Memasak adalah tentang mencoba berbagai hal, seperti belajar mengenai bentuk, rasa, warna,dan kegunaan bumbu. Orang tua bisa melibatkan anak dalam kegiatan memasak. Misalnya berbagi tugas, ada yang mencuci sayur, memotong sayur, dll. Memasak camilan bersama bisa jadi kegiatan yang seru.
www.orami.co.id |
Mendongeng
Anak paling senang mendengar cerita. Gak harus punya alat
peraga yang mumpuni untuk mendongeng. Barang-barang yang ada di rumah bisa
dipakai. Anak gak akan membandingkan dengan pendongeng professional kok. Ketika
medongeng, orang tua bisa menyelipkan ajaran
norma-norma seperti sosial, agama dan sopan santun. Anak-anak cenderung
kesulitan mempelajari nilai-nilai moral dalam kehidupan. Nah, melalui dongeng, orang
tua bisa memberikan contoh melalui tokoh dalam cerita yang ada dalam cerita
yang didongengkan. Dengan mendongeng akan lebih mengena. Beda efeknya kalau
orang tua menyampaikan dalam bentuk nasihat. Yang ada, masuk telinga kanan
keluar telinga kiri karena ada kesan menggurui.
Membaca
Orang tua mungkin merasa kesal ketika anak memilih untuk bermain game online dari pada membaca. Kebiasaan membaca sebaiknya ditanamkan sejak dini. Orang tua yang mencontohkan terlebih dahulu dengan menyediakan buku bacaan anak yang menarik dan membacakannya untuk anak. Menanamkan kebiasaan membaca sejak dini itu bagus banget loh. Anak belajar kosa kata baru. Mendapatkan pengetahuan dan informasi baru. Anak-anak yang sudah terbiasa membaca, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Sehingga akan terpacu untuk mengetahui lebih banyak tentang hal-hal yang disukainya melalui proses membaca.
Berkebun
www.popmama.com |
Merapikan rumah
Anak belajar bertanggung jawab. Jika dilakukan secara konsisten, anak akan terbiasa untuk merapikan sendiri mainannya tanpa harus disuruh orang tua. Dan, gak ada lagi deh cerita orang tua ngomel-ngomel karena rumah berantakan kayak kapal pecah.
Itu beberapa aktivitas yang bisa dilakukan orang tua bersama anak selama #dirumahaja. Momen-momen tersebut bisa banget dimanfaatkan untuk menjalin kedekatan emosional antara orang tua dengan anak. Jangan sampai anak lebih memilih untuk bercerita dengan temannya dari pada dengan orang tua. Anak lebih senang berada di luar rumah. Anak lebih nyaman ketika orang tua tidak ada di rumah. Dan akhirnya anak merasa asing dan canggung dengan orang tuanya. Sedih banget kalau hal ini sampai terjadi di dalam keluarga.
Jadi penting banget untuk membangun kedekatan dengan anak. Luangkan waktu untuk anak. Jangan sampai orang tua menyesal, tiba-tiba anak sudah beranjak remaja lalu dewasa. Dan orang tua sudah melewatkan momen spesial bersama anak. Sebelum hal itu terjadi, segera perbaiki hubungan dan komunikasi dengan anak. Yuk yuk!
Social distancing? Yes! Family distancing? BIG no!
Salam
~RP~
Setuju, Kak. Banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan selain main gawai. Apalagi, bisa bareng anak. Pasti asyik! Thanks idenya, Kak😊
BalasHapusMasa pandemi ini buatku justru Makin gapunya waktu, bukannya jadi bengong kayak orang2 ��
BalasHapusIsi waktu di masa pandemi : maraton nonton film hehehe
BalasHapusIni aku banget si wk wk. Jadi pandemi ini memang lebih sering eksplore menu baru di dapur. Asyik menurutku. Betah berjam-jam kalau udah masak Terus berkebun juga bikin happy. Jangan sampai deh ya gawai mengalihkan dunia nyata. Makasih Mbk Roma.
BalasHapusWaah Rayyaan di cooking clubnya juga belajar bumbu2 dan mencoba beberapa resep. Memang karena pindah jalur HS plus ada pandemi, belajarnya lewat situs online seperti Reading Eggs and IXL, tapi saya juga tetap ingatkan ke anak2 u membatasi penggunaan gadget. Buat hiburan ga apa tapi tetap ada waktunya
BalasHapus