The
Exotic Paradise memang layak diberikan bagi Kabupaten
Pesisir Barat. Negeri para saibatin dan para ulama ini memiliki sejuta keindahan
alam yang begitu memukau dan kearifan lokal yang tetap dijaga kelestariannya.
Saat ini, Kabupaten Pesisir Barat merupakan kabupaten termuda di provinsi
Lampung, pemekaran dari Kabupaten Lampung Barat. Dan tahun 2018 ini Kabupaten Pesisir Barat merayakan hari jadinya
yang ke 5 tahun.
Adalah FESTIVAL TELUK STABAS, acara
tahunan yang digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Pesisir
Barat. Festival Teluk Stabas 2018 ini mengangkat tema Bebai Ngantak
Uyan Sasuduk & Bebay Nyelimpok Gelamay.
Acara berlangsung pada tanggal 16
hingga 24 April 2018 yang lalu. Ada banyak perlombaan yang diselenggarakan
panitia untuk meramaikan festival Teluk Stabas tahun ini.
Hari pertama dibuka dengan parade
budaya dari masing-masing kecamatan yang terdapat di Kabupaten Pesisir Barat.
Ada 16 kecamatan yang dikelompokkan lagi menjadi 118 pekon. Matahari yang
begitu terik tak menyurutkan semangat para peserta parade budaya. Meski bercucuran
keringat akibat paparan sinar matahari yang tepat berada di atas kepala. Mereka
tetap semangat mengikuti pawai menuju lokasi utama Festival Teluk Stabas, yaitu
Labuhan Jukung. Sesekali mereka melempar senyum kepada para penonton yang
berdiri di sepanjang jalan untuk menyaksikan parade budaya tersebut.
Seakan tak ingin ketinggalan dalam
kemeriahan, sekelompok siswa siswi SDN 1 Pasar Krui berada di barisan pertama
parade budaya. Mereka unjuk kebolehan dengan menampilkan marching band.
Dilanjutkan dengan barisan ribuan perempuan
yang membawa Sasuduk (Bebay Ngantakh Sasuduk) yang berisi beras, gula, telur, kelapa, dan
bahan makanan lainnya. Sasuduk diberikan kepada tuan rumah yang sedang
mengadakan acara adat seperti pernikahan, kematian. Disini begitu tergambarkan
semangat kebersamaan kaum perempuan untuk saling membantu dalam pelaksanaan
acara adat. Tradisi ini telah diwariskan turun temurun dan tetap dilestarikan
hingga saat ini.
Pawai ditutup dengan Krui Tapis
Carnival yang memamerkan kreasi tapis yang diaplikasikan pada kostum yang
dikenakan oleh Muli Mekhanai Krui. Dengan adanya karnaval ini, ingin
memperkenalkan kepada wisatawan yang datang bahwa masyarakat Lampung memiliki
kain khas, yaitu tapis.
Selesai parade budaya, acara
dilanjutkan dengan lomba nyulam tapis yang diikuti satu orang perwakilan dari
masing-masing pekon. Lomba ini tak hanya sekedar perlombaan untuk menambah
kemeriahan Festival Teluk Stabas. Namun bertujuan untuk tetap melestarikan kain
khas masyarakat Lampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)