Hari Perempuan
Internasional diperingati pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Sebagai satu
dari ratusan juta perempuan di dunia, saya merasa ikut terpanggil untuk menulis
tentang Hari Perempuan Internasional ini. Sifat lemah dari dulu hingga saat
ini, masih melekat dengan kaum perempuan. Julukan sebagai masyarakat kelas
dua juga tak lepas dari kaum perempuan. Hal ini membuat ruang gerak perempuan
menjadi sangat terbatas. Termasuk dalam hal memperoleh pendidikan. Kaum perempuan
diberi “tugas” untuk mengurusi sesuatu yang berkaitan dengan urusan domestik saja.
Namun
anggapan tersebut sedikit demi sedikit mulai luntur. Dengan munculnya
tokoh-tokoh yang memperjuangkan hak-hak kesetaraan gender, kaum perempuan mulai bisa
menunjukkan kemampuannya. Dulu kaum perempuan “mentok” sebagai ibu rumah tangga
yang hanya mengurus keluarga tanpa
diberi kesempatan untuk berkarya.
Saat ini
kaum perempuan memiliki kesempatan yang setara dengan kaum laki-laki mengenyam pendidikan dan bekerja. Kaum perempuan
tidak lagi “terpenjara” dalam keterbatasan. Berbagai profesi kini telah
digeluti kaum perempuan. Sebut saja montir, dokter, astronot, supir, motivator
dan masih banyak profesi lain yang tadinya hanya diperuntukkan bagi kaum
laki-laki saja. Sedangkan kaum perempuan hanya “puas” sebagai ibu rumah tangga.
Bicara
tentang motivator, saya jadi teringat dengan seorang motivator perempuan. Merry Riana. Sepertinya diantara kita tidak
asing lagi dengan nama itu. Seorang perempuan hebat yang kisah hidupnya begitu menginspirasi
saya. Bayangkan di usia 26 tahun, Merry Riana mampu mendapat penghasilan dengan
total mencapai 1 juta dollar! Angka yang warbiasak.
Merry
Riana bukan lahir dari keluarga yang kaya raya. Namun berkat kerja kerasnya, ia
mampu mewujudkan mimpinya di usia yang terbilang muda. Merry Riana dikenal
sebagai motivator ulung, penulis dan pengusaha sukses. Hmmm … saya di usia
tersebut masih belum terpikir tentang “tujuan hidup”. Hidup saya hanya mengalir
begitu saja mengikuti arus kehidupan.
Ada
tiga resep sukses dari Merry Riana yang bisa kita terapkan. Ini dia:
·
Berani
Bermimpi Besar
Jangan pernah takut untuk bermimpi. Sebesar apapun mimpi yang kita
miliki, yakinlah bahwa kita mampu untuk meraihnya. Merry Riana, mempunyai mimpi
sebelum usia 30 tahun, harus sudah punya kebebasan finansial. Kalau dilihat
dari kehidupan sehari-harinya, mimpi itu tentu sesuatu yang mustahil. Tetapi Merry
Riana BERANI tuk bermimpi besar.
·
Action
Sebuah kekuatan besar akan muncul ketika seseorang berani untuk bermimpi.
Dalam mewujudkan mimpinya, tidak selalu berjalan lancar. Ada tantangan yang
harus dihadapi. Anggapan remeh dan ledekan dari orang di sekitarnya justru
menjadi kekuatan untuk terus berjuang mewujudkan mimpi besarnya.
·
Passion
Cintai apa pun yang kita kerjakan. Hal itu akan mendorong kita untuk
terus berjuang meraih mimpi.
Menyesal?
Iya. Tentu
ada rasa penyesalan. Namun tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang
baik. Beruntung, kesuksesan tidak memandang usia. Kesuksesan tidak pilih-pilih kok.
Kesuksesan bersahabat dengan orang-orang yang mau belajar. Orang-orang yang mau
bekerja keras dan pantang menyerah.
Selagi
muda, berusahalah untuk mengejar kesuksesan secepat mungkin. Sehingga kita
memiliki waktu yang cukup panjang untuk menikmati kesuksesan tersebut. Ingat,
setiap orang mampu untuk membeli jam. Tapi tak seorang pun memiliki kemampuan
untuk membeli waktu.
Ayo
berubah! Selagi ada waktu!
Perempuan
juga boleh kok sukses. Tidak ada yang melarang. Mau jadi apa saja silakan. Asal
jangan melupakan kodratnya untuk menjadi seorang istri dan ibu. Sehebat apapun
pekerjaan dan setinggi apapun tingkat pendidikan seorang perempuan. Perempuan tetaplah
perempuan!
saya juga terinspirasi dengan merry riana ini, pernah di filmkan juga
BalasHapus