Menurut kamu apa sih yang membuat
pelangi itu indah? Kalau menurut saya
sih, karena pelangi terdiri dari beraneka ragam warna a.k.a warna warni. Coba
kamu bayangkan kalau pelangi hanya satu warna. Misalnya merah, kuning atau biru
saja. Hmmm… saya yakin pelangi gak akan seindah yang terlihat. Hayo, bener apa
bener?
^^
Kita tinggal di Indonesia. Sebuah
negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Sabang di
ujung barat dan Marauke di ujung timur. Tentu saja hal itu menjadikan masyarakat
Indonesia terdiri dari latar belakang budaya yang beraneka ragam. Masyakarat
dengan tingkat keberagaman yang kompleks tersebut dikenal dengan istilah masyarakat multikultural. Nah, setiap
budaya yang berkembang dalam masyarakat itu akan menciptakan kekhasan
masing-masing yang gak akan dimiliki oleh kelompok masyarakat lainnya. Multikultural lebih terasa pada daerah perkotaan dibandingkan di daerah pedesaan. Hal itu terjadi karena di kota masyarakatnya lebih majemuk.
Kekhasan tersebut meliputi hampir
seluruh aspek kehidupan. Seperti, tempat tinggal, makanan, pakaian, bahasa,
adat istiadat, maupun mata pencaharian utama masyarakatnya. Dan perbedaan itu
yang membuat Indonesia kekayaan budaya.
Manusia tercipta sebagai makhluk
sosial yang selalu berinteraksi dengan sesama dan membutuhkan orang lain untuk
mencapai tujuan yang diinginkannya. Sehingga manusia gak bisa hidup seorang sendiri.
Namun terkadang, perbedaan yang ada justru menimbulkan konflik dalam interaksi
antar individu yang akhirnya berakibat pada perpecahan. Seperti yang
akhir-akhir ini sering terjadi dalam masyarakat Indonesia.
Sejak kecil saya gak asing dengan
perbedaan. Saya berasal dari keluarga batak tulen. Kami tinggal di Lampung dan
hidup berdampingan dengan penduduk asli setempat. Meski banyak perbedaan, namun
kami tetap bisa hidup damai dan rukun. Bahkan ada salah satu tetangga yang
sudah kami angap sebagai keluarga. Kami saling berkunjung ketika tiba hari
besar keagamaan. Saya begitu menikmati
kebersamaan tersebut.
Begitu memasuki lingkungan sekolah,
saya bertemu banyak teman dengan berbagai macam etnis, suku dan agama. Dari
situ saya belajar arti pentingnya saling menghormati. Sebagai contoh, ketika
Ramadhan tiba, saya gak makan maupun minum di dekat teman-teman yang sedang
menjalankan ibadah puasa.
Tak berbeda ketika saya merantau ke
Salatiga untuk kuliah. Saya dihadapkan dengan teman-teman dan dosen dari
berbagai pulau di Indonesia. Saat itu, saya belajar untuk menerima perbedaan.
saya mempunyai sahabat dekat dari berbagai macam suku bangsa, diantaranya Solo, Toraja,
Kalimantan, bahkan Papua. Setiap orang membawa ciri khasnya masing-masing. Hal yang
paling menonjol adalah bahasa. Si Jawa yang terkenal lembut harus bisa menerima
si Papua dan si Batak yang terbiasa bersuara keras. Jangan heran ketika ngobrol
seperti orang yang sedang bertengkar. Hahahaha ^_^
Awalnya kami cukup sulit untuk
saling memahami satu dengan yang lain. Namun seriring berjalannya waktu, kami
pun berhasil menjadikan perbedaan tersebut sebagai sesuatu yang lumrah. Bisa dibilang kami gak pernah bertengkar
hanya karena perbedaan pendapat.
Saat memasuki dunia kerja, saya
kembali dipertemukan dengan rekan kerja yang juga multikultural. Beberapa kali
terjadi gesekan-gesekan kecil yang memicu pertengkaran. Namun masih dapat
diselesaikan dengan kepala dingin.
Ada yang juga mengibaratkan
perbedaan seperti kelompok paduan suara. Di mana jenis-jenis suara yang berbeda
disatukan untuk menghasilkan nada-nada indah dan enak untuk dinikmati.
Jika dipahami dengan baik, Indonesia
dengan kehidupan masyarakatnya yang multikultural justru memberi banyak manfaat
(keuntungan). Yuk kita simak bersama!
FYI, Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia dengan penduduknya
yang heterogen dan memiliki keberagaman suku bangsa. Warisan kekayaan
budaya ini menjadi identitas bangsa di
mata internasional.
Keberanekaragaman budaya yang dimiliki
bangsa Indonesia menciptakan rasa cinta
tanah air. Saat kita memandang bahwa multikultural sebagai kekayaan bangsa.
Maka dalam diri kita akan timbul keinginan untuk berusaha menjaga kekayaan
tersebut dengan sungguh-sungguh. Atau dengan kata lain munculnya rasa
nasionalisme.
Dengan ada masyarakat multikultural,
tentu saja memunculkan keberanekaan bahasa. Dan perbedaan bahasa tersebut gak
membuat bangsa Indonesia terpecah belah. Justru semakin menambah kekayaan
perbendaharaan bahasa. Dan menjadikannya sebagai alat pemersatu bangsa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda.
Deretan ribuan pulau yang membentang
dari Sabang hingga Marauke menjadi keunikan tersendiri dan menjadikannya magnet dalam bidang pariwisata. Baik
kebudayaan masyarakatnya maupun keindahan alamnya yang memanjakan mata.
Peninggalan budaya yang diwariskan nenek moyang tiap-tiap suku bangsa yang
berupa tari-tarian, bangunan, bahasa menjadikan daya tarik tak hanya bagi
wisatawan dosmetik namun juga bagi wisatawan manca negara.
Jika semakin banyak wisatawan asing
yang berkunjung ke Indonesia maka akan meningkatkan devisa negara yang tentunya
membantu peningkatan pendapatan kas
negara. Sehingga dapat digunakan untuk membangun infrastruktur terutama di
daerah-daerah tertinggal. Dengan demikian terjadi pemerataan dalam pembangunan.
Jadi intinya perbedaan itu indah. Mari kita jaga bersama Bhinneka Tunggal Ika.
Masih ada aja yaa orang2 yg ga bisa nerima perbedaan :( .. Sdih liatnya.. Aku aja bakal ngerasa bosen kalo sampe hrs berada di lingkungan sama, dgn orang2 yg satu pikiran, satu suku, satu bahasa, 1 agama... Ihhhh, mikirnya aja ga tahan mba. Hidup bakal kurang menantang, kurang berwarnA
BalasHapus