Rutinitas yang sama setiap hari tentu akan
membuat kita merasa gila jenuh. Stres pun melanda. Iya, kan? Tidak bersemangat dan mudah emosi. Lalu
kita pun berubah menjadi monster orang yang mudah “meledak”, ibarat
kompor bersumbu pendek. Iyes, kalau sudah muncul tanda-tanda itu, artinya kita
butuh yang namanya “me time”. Kenapa? Kita perlu menyegarkan tubuh dan pikiran
agar bisa kembali produktif seperti sediakala.
Boro-boro mau me time, mikirin pengeluaran
tiap bulan saja sudah bikin kepala cenat cenut. Hellooow … me time itu gak selalu
ngeluarin biaya mahal yang bikin dompet nangis loh. Me time itu gak harus pelesiran,
nongki di kafe, atau perawatan tubuh di salon. Bisa kok disesuaikan dengan
kondisi keuangan masing-masing.
Saya yang bukan manusia setengah dewa ini,
tentu pernah juga mengalami rasa jenuh. Otak jadi sulit diajak kompromi, mandeg. Akibatnya, saya jadi kurang
konsisten dalam menulis. Fyi, tahun ini saya punya target menerbitkan novel
*promosi sejak dini*. Seakan ide-ide menguap karena otaknya “panas”. Terus
gimana novelnya bisa terbit?
Nah, untuk mengatasi rasa jenuh itu, ada 3
me time murah meriah yang saya lakukan.
1. Mendengarkan Musik
Musik adalah terapi bagi jiwa.
Pilih musik favorit kamu. Usahakan untuk
mendengarkan lagu nge-beat. Tak ketinggalan
untuk menyediakan minuman dan camilan, ya. Percaya deh, perlahan rasa jenuh
akan memudar.
Mendengarkan musik dapat membantu mengubah mood loh. Jenuh, galau dan kawan-kawannya akan segera pergi. Hasilnya jiwa menjadi lebih tenang. Karena ketika mendengarkan musik, otak akan melepas hormon dopamin, yang diubah menjadi “energi bahagia".
Gak ada salahnya loh mencoba cara me time ala saya ini :)
Mendengarkan musik dapat membantu mengubah mood loh. Jenuh, galau dan kawan-kawannya akan segera pergi. Hasilnya jiwa menjadi lebih tenang. Karena ketika mendengarkan musik, otak akan melepas hormon dopamin, yang diubah menjadi “energi bahagia".
Gak ada salahnya loh mencoba cara me time ala saya ini :)
2. Membaca
Membaca mengajak berimajinasi.
Sebaiknya pilih bacaan yang bersifat
ringan. Kalau saya lebih memilih untuk membaca novel. Kamu penyuka novel juga?
Tooooos kitaaa!
Eh, benar loh pepatah yang mengatakan buku
adalah jendela dunia. Meminjam istilah Doraemon, buku itu ibarat pintu ke mana
saja. Setuju banget! Saat membaca, kita akan dibawa ke berbagai tempat yang (mungkin)
belum pernah dikunjungi sebelumnya. Hingga kita berasa sedang berada di Paris
yang dikenal sebagai City of Love itu. Dan jika Tuhan mengijinkan, kita bisa makan malam romantis bersama pasangan (yang masih ditunggu ^0^) sambil menikmati
gemerlapnya Menara Eiffel *semoga semesta mendengar*. Atau bahkan tempat yang
tidak pernah ada di dalam dunia nyata aka fantasy land.
Membaca juga gak hanya memberi hiburan
saja. Di sisi lain, membaca bisa menambah pengetahuan kita. Dengan banyaknya
pengetahuan yang dimiliki itu, kita akan lebih mudah untuk menghadapi rintangan
yang terjadi dalam hidup. Setuju, kan?
3. Kulineran
Untuk sebagian orang, makan adalah cara
yang paling menolong untuk mengatasi stres. Termasuk saya. Makanan favorit saya diantaranya
mie goreng dan bakso. Jadi makan di mana pun, saya tetap setia dengan kedua menu
makanan itu. Namun lebih sering mie goreng sih, terutama jika sedang dalam kondisi
(sangat) lapar.
Kalau sedang jenuh, saya biasanya meluncur
ke mie goreng langganan yang ada di dekat rumah. Meski terkadang saya lupa memberitahu,
Pakdenya sudah hafal dengan mie goreng pesanan saya: pakai bakso, gak pedas dan
tanpa seledri ^^
Sepiring mie goreng bakso lalu dinikmati bersama
kerupuk dan teh botol, sudah cukup membantu saya me-refresh otak. Sederhana,
kan?
Kulineran gak harus di restoran atau kafe
mewah kok. Cukup di warung mie goreng dekat rumah. Hanya dengan 20 ribu, perut kenyang dan
jenuh melayang. Saya siap untuk kembali pada rutinitas.
Jenuh. Suntuk. Stres. Apapun itu namanya,
pasti setiap orang pernah mengalami. Hanya bagaimana cara kita untuk mengelolanya
saja. Jangan biarkan tubuh terlalu “lelah”. Jika tubuh sudah memberikan sinyal,
segera lakukan me time. Mesin saja jika dituntut untuk bekerja terus menerus
akan mengalami kerusakan, apalagi dengan tubuh kita?
Jadi, jangan ragu meluangkan waktu untuk
“membahagiakan” diri sendiri. Karena mampu memberi efek positif bagi tubuh. Yuk,
cari me time yang “kamu banget”.
Salam,
~RP~
Makan.
BalasHapusYaak setuju banget, mba....
Jadi dulu saat masih SMA, kalo lagi suntuk, hobi bolos pelajaran dan lari ke kantin. Cuma buat duduk-duduk menghadap lapangan sambil genggam beng-beng.
And i feel soo....relaxing!
Mbak bandel nih. Hahahaha 😂😂😂
HapusEntah kenapa kalo lagi suntuk trus makan kok jadi adem gituuh yaaa... Gak harus yang mahal.
wah yang kuineran hrs dikurangi ya biar gak gendut
BalasHapusSesekali boleh lupain diet mbak. Hahahaha ^_^
Hapus