Hari Minggu kemarin, saya mencoba belajar
untuk membuat sesuatu yang “lebih” menantang dari sekedar camilan. Ahaaay. Menurut
kalian apa yang akan saya buat? Clue:
Bahan utama yang akan saya pakai adalah ayam. Nah, apakah kamu sudah bisa
menebak menu apa yang akan saya masak kali ini?
Bukan. Saya tidak akan akan membuat ayam
goreng. Itu mah gampang *duh, congkak sekali*. Pasti karena beberapa kali saya
membuat camilan yang digoreng jadi kamu mengira saya akan membuat menu
goreng-gorengan juga, kan? Ternyata kamu salah, ya^^
Baiklah. Sepertinya kamu sudah penasaran.
Oke. Saya akan membuat Semur Ayam. (((APA?))). Tidak perlu kaget yang
berlebihan gitu ah. Iya, saya mau membuat semur ayam *senyum penuh misteri*
Pasti kamu berpikir, bagaimana mungkin seorang Roma bisa
membuat semur ayam. Itu sesuatu hil yang mustahal. Beneran, loh. Saya akan
membuat semur ayam, tapi bumbu yang dipakai adalah bumbu jadi. Tinggal
masukin bumbu. Jadi deh semur ayamnya. Hahahaha^^ Segampang itu? Iya, dong.
Jujur, saya memang belum bisa memasak menu yang ribet
bin riweuh. Paling hebat, nyambel. Dan saya sangat terbantu dengan adanya bumbu yang sudah jadi atau bumbu siap pakai ini. Ada 2 jenis bumbu siap pakai. Lalu apa bedanya keduanya? Ini jawaban versi saya, ya. Mohon dikoreksi jika pendapat
saya salah. Yang pertama, bumbu basah. Bumbu jenis ini bisa dibeli di tukang sayur
atau pasar. Belum dikemas. Kita tinggal bilang aja mau bumbu apa. Gulai, semur, rendang, dll. Si
penjual yang akan meraciknya sesuai dengan permintaan kita. Mayanlah membantu
bagi kita yang belum pintar memasak tetapi ingin mencoba memasak menu tertentu.
Nah, yang kedua, bumbu kering. Biasanya dijual dalam bentuk kemasan (sachet) dan diproduksi secara masal oleh perusahaan tertentu. Kalau bumbu siap pakai yang jenis kering, pilihan resepnya lebih lengkap. Nasi goreng pun ada. Lebih mudah didapat. Di warung-warung juga ada, kok.
Tinggal milih tergantung kebutuhan kita
saja. Mau bumbu siap pakai yang basah atau bumbu siap pakai yang kering, sama saja. Cukup masukkan bahan dan
bumbu. Sreng, sreng, sreng. Jadi deh masakannya.
Kembali ke semur ayam buatan saya tadi. Saya memakai bumbu siap pakai basah. Saya hanya perlu menambahkan santan (saya pakai santan peras yang sudah jadi), kecap, beberapa buah
cabai rawit hijau, potongan tomat, daun salam, dan garam. Untuk santan, bisa diganti dengan air saja. Saya memakai santan agar kuahnya lebih kental dan gurih. Oiya untuk garamnya, sesuaikan dengan selera masing-masing, ya.
Ini penampakan bahan dan bumbu semur ayam ala Roma (minus kecap). |
Begini cara membuatnya:
- Panaskan minyak goreng secukupnya. Tumis bumbu dan cabai rawit hijau sampai tercium bau harum.
- Lalu masukkan juga potongan daging ayam yang telah dibersihkan sebelumnya. Tutup panci. Tunggu sampai daging ayam empuk. Masak dengan api kecil agar tidak hangus.
- Setelah daging cukup empuk. Masukkan potongan tomat.
- Tuang santan perlahan sambil diaduk agar santan tidak pecah.
- Beri kecap secukupnya. Saran saya, jangan terlalu banyak supaya rasanya tidak kemanisan.
- Cicip garam. Jika sudah sesuai, angkat.
- Semur ayam siap untuk dihidangkan.
Mudah, dong? Saya bisa, kamu juga pasti
bisa. Kita kan sama-sama masih #BelajarMasak. Sesekali perlu searching bumbu semur ayam. Boleh juga tanya-tanya
opung boru, mamak, namboru, nantulang, atau tetangga. Ya, supaya lain kali bisa
meracik bumbu sendiri.
Demikian cerita saya hari ini dari dapur. Tunggu cerita saya selanjutnya, ya. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.
Happy Cooking,
~RP~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)