It’s
time for #SukaNgemil …
Setelah sempat absen beberapa kali,
akhirnya hari ini #SukaNgemil bisa tayang kembali, episode 3. Yeaay! Adakah
yang menantikan tulisan ini tayang? Berharap sih ada. Hihihihi.
Oiya kawan-kawan, saya mau cerita sedikit
kenapa hari Jumat jadi pilihan saya untuk posting tulisan yang membahas
camilan. Karena Jumat dekat dengan weekend.
Ya, sebagian besar orang akan mengisi weekend
dengan hal-hal yang menyenangkan. Misalnya piknik dengan sahabat. Atau hanya
sekedar menonton film bersama keluarga di rumah. Kurang lengkap kan jika sedang
berkumpul bersama orang-orang tersayang tanpa ditemani camilan. Mungkin pengalaman
saya menikmati camilan-camilan ini bisa jadi referensi bagi kawan-kawan untuk
melengkapi momen berharga kalian.
Hei, kawan-kawan yang #SukaNgemil mana suaranya??? Masih membahas camilan bernuansa cokelat, nih. Semoga kawan-kawan gak merasa bosan, ya. Harap maklum, deh. Saya mah choco addict orangnya. Menikmati cokelat itu ada sensasi tersendiri bagi saya. Jika dalam seminggu gak makan cokelat, seperti ada yang hilang. Ibarat makan tanpa garam, ada yang kurang lengkap *lebay*. Ahaaay!
Pertemuan saya dengan camilan ini, terjadi secara
gak sengaja. Aseeek! Seperti yang sudah-sudah. Ketika belanja ke mini market,
saya selalu menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke rak camilan. Mengamati camilan-camilan
yang terpajang manjaaah di sana. Mungkin saja ada yang bisa dibawa pulang. Setelah
beberapa saat pilah pilih, saya tertarik dengan sebuah camilan yang kemasannya
didominasi dengan warna merah. Saya penasaran dengan isinya. Dan akhirnya si
merah ini, beruntung bisa masuk ke keranjang belanja saya. Dia yang beruntung
atau memang saya yang pengen? Hahahaha :P
Penasaran dengan si merah? Oke. Saya gak
mau berlama-lama lagi, deh. Kali ini saya mau mengajak kamu untuk berkenalan
dengan Grand Classic Chocolate Cream Wafer.
Et dah, namanya panjang banget, yak *forget it*. Wafer ini merupakan salah satu
produksi dari PT. Khong Guan Biscuit
Factory Indonesia, Ltd.
Yuk ah, kita mulai aja icip-icipnya!
Ketika pertama kali, mencicipi, saya kok seperti
tak asing dengan rasanya. Seperti wafer yang pernah saya nikmati semasa kecil. Kebetulan
produk Khong Guan juga. Kalau memang, iya. Hebat, lho. Bisa tetap mempertahankan
rasa hingga sekarang. Tetap enak meski tampilannya saat ini tampak lebih modern.
Tekstur wafernya renyah. Crunchy. Kreeez … mulai digigitan
pertama. Wafer dan krim cokelatnya berkolaborasi dengan baik. Pecah di mulut! Ya,
perpaduan yang seimbang antara bubuk cokelat dan susu, menciptakan krim cokelat
yang enak. Gak pahit atau pun terlalu manis. Pas. Gak perlu khawatir akan mengakibatkan
sakit gigi.
Saat dibuka, wafer ini masih dikemas lagi dalam
kemasan-kemasan kecil. Jika kita gak mau menghabiskannya segera maka tidak
perlu khawatir wafer menjadi lempem.
Dalam satu kemasan, terdapat 4 pcs dengan desain
kemasan yang sama persis namun dalam ukuran lebih kecil. Masing-masing kemasan kecil
itu berisi 2 keping wafer. Berat netto per kemasan kecil, 18 g (total 72 g).
Harga dibandrol Rp. 5.800,- dan itu artinya per kemasan, seharga Rp. 1.450,-.
Menurut saya, harga tersebut masih sesuai. Ya, karena dari segi rasa memang
enak dan saya gak bosan untuk menikmatinya lagi, lagi, dan lagi.
Kesimpulan:
+ Wafernya renyah.
+ Krim cokelatnya enak
karena adanya perpaduan seimbang antara bubuk cokelat dan susu.
+ Harganya oke di
kantong.
Bakal beli lagi? Hmmm… Iya, dong. Bisa
jadi kawan ngeblog yang asik ^^
Salam #SukaNgemil,
~RP~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)