Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ribuan pulau yang terbentang dari Sabang hingga Marauke. Dengan jumlah penduduk lebih dari 255 juta jiwa atau 3,47% dari penduduk dunia. Namun sayangnya tidak semua masyarakat Indonesia mendapat keadilan yang merata, terutama dalam sektor pendidikan. Masih banyak generasi muda Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan yang layak. Kondisi pendidikan terutama di daerah pelosok, belum bisa dikategorikan memadai. Padahal lingkup pendidikan merupakan bagian dari bidang sosial yang merupakan salah satu dari pilar utama pembangunan berkelanjutan. Ketiga pilar tersebut yaitu: ekonomi, sosial dan lingkungan.
Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan.
Dalam pembangunan berkelanjutan, masyarakat
adalah bagian terpenting yang menjadi titik sentral. Ya, karena masyarakat
merupakan pelaku sekaligus yang mendapatkan manfaat dari pembangunan
berkelanjutan itu sendiri. Namun jumlah penduduk yang besar tetapi tidak
dibarengi dengan peningkatan kualitas tentu akan menghambat tercapainya proses
pembangunan. Nah, begitu pentingnya pendidikan untuk mendukung proses
pembangunan.
KETERBATASAN
INFORMASI
Ilmu pengetahuan bersifat dinamis, mengalami
perkembangan cukup pesat. Namun faktanya, masyarakat pedesaan masih mengalami
kesulitan untuk mendapatkan informasi seputar pendidikan. Guru yang memegang
peranan penting sebagai sumber pembelajaran begitu sulit untuk mengakses bahan
penunjang pelajaran, seperti literatur, jurnal, maupun buku. Permasalahan
tersebut terjadi karena di daerah pelosok masih kurang memadai infrastruktur
jaringan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga kualitas pendidikan masyarakat
setempat masih rendah, yang tentunya berkaitan langsung dengan tingkat kemajuan daerah
tersebut.
Selain itu, keterbatasan informasi menyebabkan antara masyarakat di daerah pelosok dengan lingkungan luar seakan terdapat tembok
pemisah yang berdiri kokoh. Akibatnya tidak ada infromasi yang masuk maupun
keluar. Perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan kondisi tersebut, seperti katak dalam tempurung. Orang luar tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di daerah mereka. Begitu pula sebaliknya. Mereka
tidak mengetahui apa saja yang terjadi di luar. Contoh sederhananya, info
sekolah unggulan. Tidak menutup kemungkinan ada diantara masyarakat tersebut merupakan bibit-bibit
pemimpin masa depan, tetapi karena kurangnya dukungan maka potensi yang
dimilikinya tidak dapat dikembangkan. Sungguh disayangkan.
TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI MERUNTUHKAN TEMBOK PEMISAH
Jika keadaan tersebut dibiarkan, tentu akan
membawa dampak buruk bagi pembangunan Indonesia. Perlu segera dibangun
infrastruktur sehingga teknologi informasi dan komunikasi bisa menjangkau
masyarakat luas hingga ke daerah pelosok. Ya, tembok pemisah tersebut harus
segera diruntuhkan. Sehingga tidak hanya masyarakat perkotaan saja yang
bisa menikmati kemudahan informasi dan teknologi. Dengan terbukanya akses informasi dan komunikasi memberi
kesempatan yang sama bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mendapatkan
pendidikan yang memadai.
Dengan adanya internet, kapan dan di mana saja kita tetap bisa belajar. Tidak harus bertatap muka langsung orang yang menjadi nara sumber. Pemanfaatan teknologi video conference, membantu proses belajar tidak terbatas duduk di ruang kelas saja. Di luar jam sekolah formal, kita tetap bisa belajar melalui aplikasi e-book maupun e-learning. Ya, kegiatan menimba ilmu pun terasa menyenangkan.
Tembok sudah diruntuhkan. Kita pun sudah bisa menerima
dan berbagi informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai tempat di dunia ini.
Saatnya untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun
masyarakat berkualitas. Tak ada lagi alasan untuk tidak belajar. Upgrade diri dengan ilmu pengetahuan
untuk masa depan negeri tercinta. Sudah saatnya kaum muda bangkit membangun
Indonesia, tidak dengan peperangan namun dengan pendidikan berkualitas.
Salam Semangat,
~RP~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)