Hai!
Akhirnya
kembali lagi setelah sempat libur nulis karena kebawa suasana libur Lebaran. Bicara
tentang Lebaran, tentu banyak hal menarik dibalik hari besar keagamaan umat
Muslim ini. Ya, Lebaran momen yang paling ditunggu oleh umat Muslim di seluruh
penjuru dunia. Kenapa? Lebaran merupakan hari kemenangan setelah sebulan penuh
menunaikan ibadah puasa. Tidak saja menahan lapar dan haus, namun yang terpenting
tentu saja menahan diri untuk melakukan hal-hal buruk. Memperbaiki tingkah laku,
perkataan maupun pikiran.
Saya memang tidak merayakan Lebaran. Namun saya memiliki tetangga, sahabat, maupun saudara yang merayakan Lebaran. Kejadian yang paling saya ingat yaitu, teman maupun tetangga datang ke rumah berbagi kue Lebaran. Hal itu, membuat saya dekat dengan suasana Lebaran. Jika mendengar kata Lebaran, ada beberapa hal yang langsung muncul dalam pikiran saya. Penasaran apa saja?
MUDIK
Mudik
atau pulang kampung sudah menjadi tradisi menjelang hari Lebaran. Sebagian
besar perantau yang tersebar di kota-kota bahkan ada juga yang berada di luar
negeri. Semuanya tidak ketinggalan untuk mengunjungi keluarga di kampung
halaman. Pada kesempatan mudik, biasanya digunakan untuk mempererat tali
persaudaraan dengan keluarga besar, kerabat maupun tetangga di kampung. Momen spesial
ini hanya satu tahun sekali terjadi. Dan terasa begitu nikmat. Bagaimana tidak,
sebab bisa berkumpul dengan sanak saudara setelah sebelas bulan “tenggelam”
dalam rutinitas pekerjaan yang tak kunjung ada habis. Terutama bagi perantau
yang berada di kota-kota besar, seperti Jakarta. Mungkin waktu 24 jam masih terasa
kurang untuk menyelesaikan pekerjaan, apalagi untuk kumpul bersama dengan sanak
saudara. Sebisa mungkin tidak melewatkan Lebaran tanpa mudik. Belum tentu di waktu-waktu yang
akan datang bisa berkumpul kembali dengan keluarga, terutama orang tua. Semoga kawan-kawan
yang merayakan Lebaran beberapa waktu lalu, dapat merasakan kehangatan suasana
Lebaran di tengah-tengah keluarga
tercinta.
SALING BERMAAFAN
Setiap
manusia tidak luput dari kesalahan. Tanpa disadari, adakalanya melakukan kesalahan
kepada orang-orang di sekitar kita. Baik itu, keluarga, tetangga maupun rekan
kerja. Hari Lebaran, menjadi saat yang tepat untuk saling bermaafan. Tidak hanya
meminta maaf. Tak lupa juga memberi kesempatan kepada orang lain untuk meminta
maaf. Segala hal-hal buruk yang terjadi sepanjang kita berinteraksi dengan
orang lain, sebaiknya dihapuskan. Dengan saling memaafkan, kehidupan kembali
bersih! Siap untuk melangkah menjalani hari-hari depan dengan perasaan nyaman. Ya,
tak lagi “dihantui” perasaan bersalah dan juga amarah. Lebaran tak hanya
sekedar berbaju baru. Namun yang terutama yaitu, hati yang baru. Bersih!
TUNJANGAN HARI RAYA (THR)
Lebaran
juga identik dengan THR. Siapa saja yang berhak mendapatkan THR? Mulai dari
karyawan, buruh sampai asisten rumah tangga pun berhak mendapatkannya. Ya, THR
merupakan salah satu bentuk kepedulian pemberi kerja kepada tenaga kerja. Besaran
jumlah tergantung dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Ada yang dua
kali gaji pokok atau malah hanya berupa bahan-bahan kebutuhan rumah tangga. Seperti
beras, gula, susu, teh, roti, sirup. Apapun bentuk dari THR sudah sepatutnya
disyukuri.
Bagi penerima
THR berupa uang, tentu bisa lebih bermanfaat. Uang tersebut dapat digunakan
untuk membeli keperluan menjelang hari Lebaran. Membeli baju baru, khususnya
yang telah memiliki anak. Bahkan mungkin ada beberapa orang tua yang telah
berjanji, jika anaknya berhasil menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Maka orang
tua akan memberikan hadiah spesial, sebagai bentuk penghargaan terhadap
perjuangan anak karena telah berhasil menjalani hari demi hari untuk berpuasa. Tak
harus mahal, setidaknya memberi semangat kepada anak agar semakin giat
menjalankan puasa. Sehingga saat dewasa, anak telah terbiasa untuk menunaikan
salah satu perintah agamanya.
Oiya,
tidak ada keharusan untuk menghabiskan seluruh uang THR. Mungkin saja ada yang
pendapatannya cukup untuk kehidupan sebulan. Sehingga belum bisa menyisihkan
untuk ditabung, nah uang THR bisa juga disisihkan sebagian untuk ditabung. Rasanya
ini lebih bijaksana dari pada menghabiskannya dalam waktu singkat. Yuk, lebih
bijak untuk menggunakan THR. ^^
KETUPAT
Lebaran
terasa kurang mantap jika belum ada ketupat. Menu makanan yang satu ini, telah
menjadi cirri khas Lebaran. Menu yang mendominasi meja makan sebagian besar
orang yang sedang merayakan Lebaran. Bagaimana dengan kamu, kawan? Ketupat sebenarnya tidak berbeda dengan
lontong pada umumnya. Namun yang membuatnya terasa istimewa adalah bentuknya
segi empat. Ketupat tidak dihidangkan sendirian, ada menu-menu lain yang
menjadi pendampingnya. Tergantung dari selera masing-masing daerah atau
keluarga. Ada sayur labu, opor ayam, kalau tak salah ada juga yang
menghidangkan rendang sebagai pelengkap serunya menyantap ketupat. Yummy! Ada
yang masih punya stok ketupat? Saya mauuu ^_^
NASTAR
Tak
hanya makanan berat saja yang dihidangkan pada saat Lebaran. Kue-kue pun tak
mau kalah. Mereka pun tampil cantik dan menggoda. Berbagai macam bentuk, warna
dan rasa kue tersaji apik. Yup, menunggu untuk disantap setiap tamu yang datang
berkunjung. Namun sekian banyak macam kue yang ada, nastar menjadi salah satu
kue favorit. Wajib ada di toples! Kue kering berisi nanas. Rasa gurih bercampur
dengan manis asam dari nanas, terasa pecah di mulut. Ahaay!
Nah, demikiaan cerita saya dan Lebaran. Bagaimana dengan kamu, kawan? Pasti banyak hal seru dan spesial di momen Lebaran lalu. Boleh dong berbagi cerita di sini. Saya tunggu, ya!
~RP~
~RP~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)