Jika mendengar kata “mewarnai” maka otak kita akan segera
menghubungkannya pada kata “anak”. Ya, mewarnai dan anak ibarat lem dan
perangko. Begitu berkaitan erat. Sebelum mengenal huruf dan angka, anak lebih
dulu mengenal warna. Anak sangat antusias untuk mengeksplorasi warna yang
beraneka ragam. Tahukah teman-teman, melalui aktivitas mewarnai, anak belajar
banyak hal. Saat mewarnai, anak tidak hanya sekedar mengoreskan warna warni di
atas kertas gambar. Merubah kertas putih menjadi gambar berhias warna ceria
khas anak-anak. Penasaran apa saja rahasia mewarnai? Simak, yuks!
Belajar kemampuan motorik halus. Apa
sih kemampuan motorik halus itu? Kemampuan fisik yang melibatkan otot kecil dan
koordinasi tangan-mata. Setiap anak memiliki kemampuan motorik halus yang
berbeda. Tergantung dari daya serap anak dan stimulasi yang diberikan. Peran
orang tua sangat penting. Kenapa orang tua? Karena sekolah pertama anak adalah
di rumah. Orang tua dapat mengenalkan anak dengan aktivitas mewarnai. Dengan
mewarnai, anak berlatih kemampuan motorik halusnya. Anak belajar mengontrol
gerakan tangannya. Saat anak mulai memasuki pendidikan formal tingkat dasar,
tidak lagi mengalami kesulitan. Karena koordinasi tangan dan mata telah
terstimulasi dengan baik. Anak tidak lagi kesulitan untuk menulis, menggunting,
dan aktivitas lain yang melibatkan otot kecil serta koordinasi tangan-mata.
Belajar tanggung jawab. Kok bisa?
Dengan kegiatan mewarnai anak belajar bertanggung jawab untuk menyelesaikan
gambar hingga selesai. Sehingga saat anak memasuki usia sekolah dasar dan
dihadapkan dengan tugas-tugas sekolah. Anak telah siap. Sudah terlatih untuk
bertanggung jawab menyelesaikan suatu kegiatan tertentu.
Belajar konsentrasi. Lho, apa
hubungannya? Ada. Saat dihadapkan dengan kertas mewarnai, anak harus tetap
konsentrasi pada detail-detail bentuk yang akan diwarnai. Walaupun ada
gangguan. Seperti, adik yang mondar mandir, teman yang berteriak, suara ayah
yang sedang menelepon, suara televisi. Apapun itu, anak harus tetap menjaga
konsentrasi sampai aktivitas mewarnai selesai. Hal ini baik bagi anak saat
mulai masuk sekolah dasar. Anak akan terbiasa jika ada gangguan dari
teman-teman. Saat guru sedang menjelaskan materi di depan kelas, anak tetap bisa
fokus. Begitu juga saat anak mengerjakan soal ujian. Ribet urusannya kalau
konsentrasi anak mudah teralihkan. Bakal ngga naik kelas dong. Kertas ulangannya
bersih a.k.a ngga dikerjakan. Gagal fokus.
Belajar kesabaran. Benar banget.
Kalau mewarnai ngga sabar, hasilnya ngga bakal bagus, deh. Corat coret ngga
jelas. Bahkan mungkin ada yang mewarnai keluar dari garis. Seharusnya gambar
ikan hiu yang sedang berenang, berubah jadi gumpalan-gumpalan warna yang ngga
menentu.
Demikian. Semoga bermanfaat. Kalau ada diantara teman-teman
ada yang ingin menambahkan rahasia mewarnai. Silakan dituliskan di kolom
komentar. Terima kasih sudah membaca.
Yippee!!!
rOMa Pakpahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)