Tulisan dan makanan. Keduanya mempunyai persamaan,
lho. Ada yang tahu ngga? Iya. Keduanya sama-sama sesuatu yang begitu saya sukai.
Hahahaha. Asal jawab nih. Penasaran apa persamaannya? Keduanya sama-sama dibuat
harus menggunakan hati agar mendapatkan hasil yang enak untuk dinikmati.
Bandingkan jika teman-teman di rumah memasak dengan keterpaksaan dan memasak
dengan suasana hati riang. Pasti hasilnya berbeda. Makanan yang dimasak dengan
suasana hati riang akan terasa lebih nendang. Pecah di mulut. Begitu juga
dengan tulisan. Sebuah tulisan akan enak dibaca jika ditulis dengan hati. Ngga
percaya? Buktikan sendiri.
Selain dengan hati. Lalu apa lagi yang harus kita lakukan agar bisa
menghasilkan tulisan-tulisan yang enak dibaca?
1. Tulis
topik yang disukai
Saat menulis,
mulailah dengan topik yang kita sukai. Akan terasa lebih mudah. Karena kita
telah menguasai topik tersebut. Banyak hal yang bisa kita tuangkan dalam
tulisan. Misalnya kita tidak menyukai topik tentang sepak bola. Tetapi kita
diharuskan untuk menulis topik tersebut. Jangan heran jika hasil tulisan tidak
enak untuk dibaca. Pemilihan bahasa terasa kaku sebab kita tidak terbiasa
dengan hal-hal yang berhubungan menyangkut dunia sepak bola. Khususnya bagi
para pemula, disarankan untuk mulai menulis apa yang teman-teman sukai. Bisa
keluarga, sahabat, makanan kesukaan, tempat-tempat wisata. Ayo mulai tulis
apapun yang teman-teman sukai, ya.
2. Luangkan
waktu untuk menulis
Mungkin ada
diantara kita yang super duper sibuk. Waktu 24 jam sehari terasa masih kurang. Sehingga
tidak memiliki waktu untuk menulis. Boro-boro mau menulis, bermain dengan anak
saja ngga ada waktu. Mungkin begitu keluhan teman-teman yang sudah berkeluarga.
Wow. Padahal banyak orang-orang sukses di luar sana yang kegiatannya sangat
padat. Namun masih dapat meluangkan waktunya untuk menulis, lho. Beberapa
motivator sukses yang saya ketahui, di sela-sela padatnya kegiatan mereka
memberikan seminar maupun training. Mereka tetap bisa menghasilkan karya berupa
buku-buku yang menginspirasi. Mereka berbagi melalui buku. Bagaimana dengan
kita? Apakah kegiatan kita lebih padat dari mereka? Jadi luangkan waktu untuk
menulis, bukan menulis menunggu adanya waktu luang.
3. Perbanyak
teman yang memiliki kesamaan tujuan
Sesuatu yang
dikerjakan bersama tentu akan terasa lebih ringan. Begitu juga dengan belajar
menulis. Jika berjuang sendiri akan terasa berat. Sebaiknya kita mencari teman
yang memiliki kesamaan tujuan. Ada kalanya semangat kita menurun. Nah, jika
kita memiliki teman seperjuangan maka ada yang akan membangkitkan kembali
semangat. Sehingga kita tidak benar-benar jatuh.
4. Rajin
blogwalking
Dengan rajin
melakukan blogwalking, ada beberapa manfaat yang kita peroleh. Salah satunya
memperkaya kosa kata. Biasanya saat blogwalking
dan menemukan kosa kata menarik, saya akan segera mencatatnya. Hal itu berguna
untuk memperindah tulisan. Seperti kue, akan lebih menarik jika diberi topping (hiasan). Menantang kita untuk
segera melahap kue tersebut. Demikian juga dengan tulisan. Jika isinya menarik,
maka pembaca akan penasaran dan tidak akan berhenti sebelum selesai membaca.
5. Cari
mentor
Untuk
mendapatkan tulisan menarik, membutuhkan proses cukup panjang. Tidak bisa
tiba-tiba kita menjadi seorang penulis handal. Untuk itu diperlukan mentor. Mentor
siap selalu membimbing dan membantu saat kita merasa “buntu”. Jangan pernah gengsi
untuk belajar kepada yang lebih tahu. Semakin banyak belajar, maka semakin dekat
kesempatan untuk mencapai impian menjadi
seorang penulis handal.
Bagaimana pendapat
teman-teman? Semoga bermanfaat untuk membuat kehidupan menulis teman-teman
semakin menyenangkan ^_^
Yippee!!!
rOMa Pakpahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)