Terima
kasih. Sebuah ungkapan sederhana, yang memiliki makna kuat nan indah. Tetapi terkadang
kita lupa mengucapkannya. Seberapa sering kita mengucapkan terima kasih kepada
orang-orang di sekitar kita? Sebagai makhluk sosial, ungkapan sederhana ini
tidak lepas dalam keseharian kita. Pernahkah terlintas dalam pikiran kita
untuk mengucapkan terima kasih kepada tukang sayur, pemilik warung makan,
penjual buah atau penjahit? Ya, mereka lah yang disebut mass market.
Kenapa
mass market? Kehadiran para pelaku usaha
tersebut telah banyak membantu dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita sering tidak
menyadarinya. Coba bayangkan! Apa yang terjadi jika tak ada mass market di sekitar kita? Hemm…
Betapa repotnya. Maka tak salah memang, jika mereka mendapat ucapan terima
kasih yang tulus dari pelanggannya disertai dengan senyuman super manis.
Terima kasih mass market dalam cerita kami.
Saya
memulai cerita pada saat masa kuliah.
Kira-kira
10 tahun yang lalu, saya merantau ke pulau seberang. Tepatnya untuk menuntut
ilmu di sebuah universitas swasta yang terletak di Salatiga. Kenapa saya harus
ke Salatiga? Alasannya sederhana. Karena kakak sudah terlebih dahulu kuliah di
sana dan juga fakultas yang saya inginkan tidak terdapat pada universitas yang ada
di kota kelahiran saya. Seperti anak kos pada umumnya, saya harus terbiasa menyantap
menu makanan yang tersedia di warung makan. Biasanya ibu yang menyajikannya. Kali
ini berbeda. Tapi saya sangat bersyukur, banyak tersedia warung makan yang
ramah dengan kantung anak kos. Dan yang paling penting, pemilik warung makan tetap
memperhatikan kebersihan dan cita rasa. Salah satunya, warung milik bude Darmi.
Saya pun tidak merasa khawatir saat menyantap makanan yang dihidangkan. Tak terbayang
bagaimana repotnya jika saya harus masak sendiri. Sedangkan kegiatan kuliah
cukup menyita waktu. Belum lagi ditambah dengan tugas yang menumpuk dan aktivitas
berorganisasi. Keberadaan warung-warung makan itu sangat membantu saya dan
teman-teman mahasiswa. Terima kasih bude Darmi.
Sampai
saat ini pun, keberadaan mass market masih
sangat membantu kami.
Terdengar
di kejauhan suara khas yang selalu dinantikan kedatangannya oleh ibu saya. Tak
lama kemudian, sebuah mobil pick up
melintas di depan rumah. Turun seorang perempuan. Wow! Ya, dialah bu Sarah.
Tukang sayur langganan ibu. Awalnya bu Sarah berkeliling dengan menggunakan
motor. Tidak banyak variasi sayur mayur dan lauk pauk yang dijual. Karena
keterbatasan tempat. Maka bu Sarah mencari ide agar bisa memenuhi permintaan
ibu-ibu langganannya. Setelah berdiskusi dengan suaminya, bu Sarah pun memilih
mobil sebagai armada untuk berjualan. Satu hal yang membuat saya sangat kagum,
yaitu keberanian bu Sarah. Hanya memerlukan waktu dua minggu saja untuk belajar
mengendarai mobil. Luar biasa loyalitas bu Sarah kepada para pelanggannya. Demi
memuaskan pelanggan, ia berjuang melawan rasa takutnya. Kini, ibu-ibu di
sekitar lingkungan tempat tinggal saya dapat menghidangkan makanan yang
bervariasi untuk keluarga tercinta. Terima kasih bu Sarah.
Salah
satu rahasia menjalankan usaha agar tetap bertahan adalah dengan adanya pengelolaan
keuangan yang baik. Wajib dipisahkan antara keuangan pribadi dan keuangan
usaha. Caranya?
BTPN punya jawabannya.
BTPN
berkomitmen menjadi Bank mass market terbaik dan mengubah hidup berjuta
rakyat Indonesia. Maka pada tahun 2011, diluncurkan program DAYA. Salah satu pilar DAYA yaitu, Tumbuh Usaha. Tujuannya membekali mass
market dengan informasi seputar usaha
(seperti pengelolaan keuangan), pelatihan wirausaha dan peluang usaha agar
mereka dapat mengembangkan usaha. Sehingga tercipta kehidupan yang lebih baik.
Ada
info penting nih. Dengan menabung di BTPN Sinaya, kita ikut serta dalam
membantu memberdayakan mass market. Kok
bisa? Ya, karena setiap dana simpanan kita, disalurkan untuk membantu
masyarakat yang membutuhkan pembiayaan usaha. Seperti tukang sayur, pemilik
warung makan, penjual buah, pedagang kelontong dan penjahit. Jadi, tabungan tidak
hanya bermanfaat bagi diri kita saja, tetapi juga bagi masyarakat luas. Oiya, BTPN juga memberikan simulasi Menabung untuk Memberdayakan.
2. Ada dus pilihan yaitu, connect facebook to start dan simulasi
manual. Saya memilih simulasi manual.
www.romapakpahan.blogspot.co.id |
3. Kita diminta untuk mengisi nama,
alamat email dan bidang yang ingin diberdayakan (art & culture, culinary,
fashion). Saya pilih culinary. Lalu klik MULAI LOGIN.
www.romapakpahan.blogspot.co.id |
4. Selanjutnya diminta untuk menentukan
berapa jumlah yang ingin di tabung setiap bulan dan berapa lama ingin menabung.
Untuk menentukannya, geser kursor sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang diinginkan. Saya memilih untuk menabung 1 per bulan dengan jangka waktu 6 bulan.
www.romapakpahan.blogspot.co.id |
www.romapakpahan.blogspot.co.id |
5. Setelah itu, klik LIHAT HASIL
SIMULASI dan akan ditampilkan hasilnya yang dikirimkan ke alamat email yang
tadi telah didaftarkan.
Mudah
bukan? Selamat mencoba teman-teman.
Mass market telah menjadi bagian penting dalam
keluarga kami. Sejak saya bayi hingga saat ini. Kalau diceritakan semua, pasti sangat
panjang. Semoga bermanfaat. Terima kasih mass
market. Terima kasih BTPN telah menjadi sahabat setia mass market.
Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi penulisan blog 'Terima Kasih Mass Market' yang diselenggarakan BTPN Sinaya.
Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi penulisan blog 'Terima Kasih Mass Market' yang diselenggarakan BTPN Sinaya.
sumber
informasi : www.btpn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)