Akhir bulan, hari yang selalu dinantikan oleh
adik-adik peserta bimbel Talitakum. Memang ada apa, kak Roma? Mau bagi-bagi
hadiah, ya? Bukan. Ada kegiatan bernama ekstra time. Sejak awal di bukanya
bimbel Talitakum, sudah menjadi agenda bulanan untuk mengadakan kegiatan tersebut. Aktivitas yang terdiri dari mewarnai,
menggunting dan menempel. Bertujuan untuk menggali kreatifitas. Bimbel
Talitakum ngga hanya memberikan bimbingan akademis, tetapi dipadu juga dengan
kegiatan berbau seni. Sehingga perkembangan otak kiri dan otak kanan tetap
seimbang.
Hari ini kami membuat kartu pop up bertema katak. Setiap
anak diminta untuk membawa gunting, alat mewarnai dan lem sendiri. Agar mereka
tidak saling berebut. Adik-adik sangat antusias mengikutinya. Sebelum dimulai,
saya memberi penjelasan terlebih dahulu mengenai langkah-langkah pembuatannya.
Mereka terlihat tak sabar untuk memulai. “Ayo
kak, kertasnya di bagi,” kata salah seorang anak. Saya meminta mereka untuk sedikit bersabar
mendengarkan penjelasan. Supaya tidak salah nantinya. Mereka pun mau menurut.
Setelah semua mengerti, barulah saya membagikan kertas karton yang sudah
terdapat pola katak. Setelah mendapat kertas masing-masing, mereka pun mulai sibuk
mewarnai. Saya sengaja memberi kebebasan mengeksplorasi warna. Katak yang mereka buat
pun berwarna warni. Karena menurut saya, seni itu tidak ada aturan kaku yang
mengikat. Bebas.
Saat kegiatan menggunting mulai terjadi keriuhan.
Karena ada beberapa anak yang mengalami kesulitan. “Kak, tolong guntingin,” seru Tina. Belum selesai saya menggunting.
“Kak, gimana menggunting bagian kakinya?”.
“Aduh. Maaf. Aku ngga sengaja, kak. Kegunting
deh kepala kataknya,” seru anak yang lain. Butuh kesabaran super untuk meladeni
adik-adik ini satu persatu. Tapi saya bahagia melihat mereka berhasil
menyelesaikan karyanya. Walau masih terdapat kekurangan di sana sini. Coretan
pensil warna yang tidak merata, hasil guntingan yang tidak rapi, menempel belum
tepat pada tempat yang seharusnya. Tapi itulah kemampuan mereka saat ini. Adik-adik
yang saya sayangi ^_^
Semoga apa yang saya lakukan ini, bisa bermanfaat bagi masa
depan mereka. Anak-anak ini bisa tumbuh menjadi generasi inovator. Kelak mereka
mampu menciptakan karya-karya terbaik. Wah, kak Roma mimpinya tinggi banget. Ngga
ada salahnya, kan? Hihihihi. Oiya, mungkin ada yang bingung kenapa kok saya
dipanggil kak bukan bu? Karena saya ingin menjadi sahabat mereka. Saya tidak ingin
ada jarak antara guru dan peserta didik. Sehingga mereka bisa merasa nyaman
belajar bersama saya. Meskipun saya dipanggil kakak, toh mereka tetap bisa
menghargai saya sebagai gurunya.
Demikian. Terima kasih sudah bersedia membaca cerita
tentang keseruan saya hari ini bersama adik-adik Talitakum.
Yippee!!!
rOMa Pakpahan
Keren mbak.. Ide ekstra timenya itu loh.. Bolehlah kapan2 dicoba terapkan di sekolah saya.. Pinjem istilahnya aja..
BalasHapusWah jadi berasa ikut mengalami keseruannya. Pengeeennnn.
BalasHapuschandratatian.blogspot.com
Baguuuusss
BalasHapus