Jam dinding menunjukkan pukul 10.55 WIB. Lima menit
lagi, waktunya Eno pulang sekolah. Saya bergegas meluncur ke tekape. Jarak sekolah dari rumah hanya sekitar
50 meter. Sebenarnya bisa dicapai dengan jalan kaki. Tapi segan rasanya harus
berjalan kaki di bawah terik matahari *bakal meleleh*. Hihihihi. Sesampai di
sekolah, kelas belum bubar. Nunggu deh. Sekitar 10 menit nangkring di motor,
pintu kelas Eno pun akhirnya terbuka. Yes! Saya berdiri untuk menyambut Eno.
Satu, dua, tiga, …, belum juga muncul ponakan yang imut-imut. Tak berapa lama
kemudian, muncullah Eno. Tapi … Ada apa, nih? Langkahnya lemas dan wajah
cemberut. Tidak seperti biasanya, ceria. Pasti ada sesuatu yang tidak
menyenangkan terjadi. Saya segera menghampiri Eno. Sebelum saya sempat
bertanya, Eno telah lebih dulu bercerita. Ternyata tadi Eno berkelahi dan
kakinya luka. Terjatuh di dorong teman.
Itu sepenggal cerita tentang Eno.
Mungkin ada diantara anak atau ponakan teman-teman
yang berkelahi di sekolah. Selidik punya selidik, ternyata Eno meniru
adegan-adegan yang ditayangkan di televise. Hemmm. Saat ini memang banyak
tayangan anak yang menawarkan adegan perkelahian. Anak-anak pun meniru adegan
tersebut. Anak tidak tahu, ada bahaya mengintip di balik adegan perkelahian
tersebut.
Tugas ayah, bunda, nenek, kakek, om, maupun tante
untuk mendampingi si kecil saat menonton. Beri penjelasan pada anak, bahwa
adegan-adegan tersebut tidak baik untuk ditiru. Berbahaya. Beberapa waktu lalu.
Ada salah seorang murid bimbel saya yang bermain meniru adegan tokoh super hero
idolanya. Naasnya, murid saya tersebut mengalami patah tangan dan ia tidak
masuk sekolah selama satu bulan. Karena harus menjalani perawatan medis yang
cukup serius.
Anak memang tidak bisa di larang. Semakin di larang,
semakin tinggi rasa ingin tahunya (dibaca: penasaran). Anak justru merasa
tertantang untuk melakukannya. So, hindari kata jangan saat memberi penjelasan pada anak. Misalnya jangan lari, nanti jatuh. Bisa diganti
dengan kalimat jalannya hati-hati supaya
tidak jatuh. Pilih kata-kata yang tidak menimbulkan rasa penasaran anak.
Tetapi bukan berarti orang tua harus mengekang anak. Biarkan anak
bereksplorasi. Karena saat itu anak belajar.
Yippee!!!
rOMa Pakpahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)