www.romapakpahan.blogspot.co.id |
Bicara tentang diet, akhir-akhir ini kita sering
mendengar istilah diet kantung plastik. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi
sampah plastik. Menurut penelitian, untuk mengurai sampah plastik dibutuhkan
waktu hingga puluhan tahun. Ehm. Lama sekali, ya. Bisa-bisa kita akan
mewariskan sampah pada anak cucu kelaknya. Dimana-mana terdapat gunungan sampah
dan aromanya yang begitu menusuk hidung. Sungguh miris membayangkannya. Sebelum
hal tersebut terjadi apa yang harus kita lakukan?
Ada beberapa hal yang mungkin bisa membantu, yaitu :
1. Pisahkan
sampah
Kita
dapat memilah sampah sesuai dengan jenis. Sampah organik dan sampah non
organik. Sampah organik, contohnya kulit buah-buahan, sisa makanan yang telah
basi, dedaunan. Sedangkan sampah non organik, contohnya bungkus deterjen,
bungkus, mie instan, botol air minum kemasan. Untuk sampah organik, kita dapat
melakukan daur ulang dengan mengolahnya menjadi pupuk (kompos). Pupuk tersebut
dapat digunakan untuk menyuburkan koleksi tanaman kita. Sampah berkurang,
tanaman tumbuh subur dan tentnunya menghemat pengeluaran. Karena tidak perlu
mengeluarkan rupiah untuk membeli pupuk kimia. Mantap, kan? Lalu bagaimana
dengan sampah non organik? Jika kita ingin mendapatkan penghasilan tambahan,
sampah tersebut dapat diolah menjadi kerajinan tangan. Kita bisa dengan mudah
memperoleh tutorialnya dari buku, majalah dan internet. Sampah berkurang,
pundi-pundi rupiah bertambah. Mau? Ayo segera cari tahu caranya, ya.
2. Membawa
tas / plastik sendiri saat berbelanja
Saat berbelanja baik di
pasar tradisional maupun pasar modern, kita pasti membutuhkan plastik sebagai
wadah barang belanjaan. Pengalaman saya pribadi, saat berbelanja di mini
market, kasirnya begitu “royal” dengan kantung plastik. Hal itu membuat kantung
plastik di rumah menumpuk. Bingung mau diapakan. Pilihan terakhir, ya, dibuang.
Ngga kebayang berapa tinggi timbunan plastik yang dihasilkan jika dikumpulkan
dari tiap-tiap rumah. Untuk menguranginya, terkadang saya menolak jika barang
yang saya beli hanya sedikit. Saya bisa menyimpannya di kantung jaket. Tetapi
bagaimana jika barang belanjaan kita cukup banyak? Bawa saja kantung plastik
sendiri dari rumah. Bisa juga memakai tote
bag, supaya terlihat lebih trendi. Sekarang banyak tersedia tote bag dengan motif-motif lucu. Bahkan
saya pernah mendengar, ada seorang ibu yang berbelanja dengan membawa tas
ransel. Luarbiasa!
3. Membawa
bekal
Ada baiknya ke kantor
membawa bekal dari rumah. Selain sehat, juga mengurangi sampah. Kok bisa? Coba hitung
berapa banyak sampah yang disumbangkan dari pembungkus nasi padang, menu makan
siang favorit kita. Sehari, seminggu, sebulan, setahun. Lama-lama menjadi
gunungan sampah.
4. Menyediakan
wadah saat membeli makanan
Bangun
kesiangan, tidak sempat memasak untuk bekal ke kantor? Bukan alasan. Kita bisa
membawa wadah dari rumah. Saat tiba makan siang, ingatkan mas OB untuk membawa
wadah yang telah kita sediakan. Selain untuk mengurangi sampah, baik juga untuk
kesehatan. Karena kita tidak tahu bahaya apa yang mengancam dibalik plastik
pembungkus makanan. Apakah kita yakin plastik pembungkus makanan terbuat food
grade?
Nah, itu
beberapa cara yang bisa dilakukan. Semoga bermanfaat. Mungkin ada diantara
teman-teman yang ingin menambahkan? Jangan ragu-ragu. Tuliskan saja di kolom
komentar. Terima kasih.
Yippee!!!
rOMa Pakpahan
Ayo kurangi sampah untuk bumi yang lebih baik ^_^
BalasHapus