Pagi ini sedikit berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya.
Kenapa berbeda? Karena ponakan saya menginap di rumah. Makhluk kecil menggemaskan
ini bernama Exzantus Phillipo Rheinold Sihombing. Nama yang bisa dibilang sangat
panjang. Ngga mau kalah dengan deretan gerbong kereta api. Tapi jangan kuatir, cukup
dipanggil Eno. Usia 5 tahun 3 bulan. Duduk di bangku TK. Termasuk golongan anak
yang aktif.
Pagi ini, saya disibukkan dengan menyiapkan dan
mengurus keperluan Eno berangkat sekolah. Mulai dari bangunin hingga mengantar sampai
di pintu gerbang sekolah. Simak yuks gimana serunya pengalaman saya menjadi
emak-emak sehari. Hihihihi.
Jam dinding menunjukkan pukul 06.15 WIB
Saya berusaha membangunkan Eno. Namun sia-sia, yang
ada bukannya bangun tapi justru menangis. Alasannya masih mengantuk. Gimana ngga
mengantuk? Anak TK tidurnya jam 11 malam. Masih asyik saja dengan mainannya.
Ngga ada capeknya. Full power
pokoknya. Seperti baterai yang baru dicas. Mau tidur pake acara “berantem”
dulu, mau bangun juga begitu. Ya ampuuuun!!! Setelah mengeluarkan berbagai
jurus (Wuih. Kayak di padepokan silat aja ya. Hahaha…). Eno pun akhirnya mau
bangun. Fiuuuh… Walaupun tetep ya harus di gendong.
Bangun sudah. Nah, tibalah di tahap selanjutnya.
Mandi. Ritual mandi pun ngga kalah heboh nih. Air hangat sudah siap. Namun si
pangeran kecil belum juga mau diajak mandi. Dengan sedikit jurus“memaksa”, saya
pun berhasil menaklukan Eno. Yeess!!! Cebar cebur. Semua berjalan lancar.
Halaaaah. Saatnya untuk keluar dari kamar mandi. Eh, Eno malah asyik berendam. Berbaring
santai. Serasa di pemandian air panas. Tadi aja, diajak mandi ngga mau. Walah …
walah … walah. Saya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat aksi Eno. Kali ini
saya pun mengalah tetapi dengan
perjanjian tidak lama-lama. Eno setuju. Saya beri Eno kesempatan beberapa saat untuk
menikmati aksinya. Hampir 10 menit, acara berendam pun selesai. Waktunya untuk
berpakaian. Eno merengek karena kedinginan. *tepuk jidat
Lanjuuut. Sekarang saatnya untuk sarapan. Tapi kali
ini ngga ada rengekan sama sekali. Lancar tanpa hambatan. Siiiip!!! Sarapan
dengan menu standar ala anak-anak. Chicken
Nugget. Not recommended menu ya
ibu-ibu. Tapi boleh lah sesekali. Hihihihi. Alasannya sih karena lebih praktis.
Gampang menyajikannya. Tinggal cemplungin ke minyak goreng. Beres. Ngga perlu
bumbu ini itu. Eno melahap chicken nugget
plus kecap tanpa banyak komentar. Sepiring nasi pun berpindah ke perut kecil
milik Eno. Siap untuk dicerna. Cukup bagi Eno yang aktif.
Pukul 07.30 WIB
Butuh waktu sekitar satu jam lima belas menit sampai
Eno siap untuk berangkat sekolah. Mulai dari bangun tidur, mandi, berpakaian
dan sarapan. Masuk sekolah pukul delapan tepat. Berarti masih ada waktu
setengah jam. Eno menonton film kartun kesukaannya, Masha and the Bear. Sementara itu, gantian saya yang berkemas.
Ngga pake mandi (Ssstttt! Rahasia ya. *kedip-kedipin mata). Waktunya mepet sih.
Mandi terburu-buru kurang mantap. Bau? Ngga dong. Ada senjata ampuh. Parfum! Semprot-semprot
aja udah wangi. Ngga ketahuan kan? Hahahaha.
Pukul 07. 45 WIB
Semua sudah siap. Bekal juga sudah masuk tas. Saya
dan Eno meluncur ke sekolah dengan menunggangi Valentino. Hayyooo… Pasti ada
yang penasaran siapa Valentino itu? Ngaku, ngaku. Yang pasti bukan kuda
sembrani lo, ya. Tuh kan ada yang tambah penasaran. Iya deh, saya kasih tau.
Valentino adalaaaah…… motor MIO hijau kesayangan saya. Hahahahaha. Untuk yang
tadi sudah penasaran. Maaf ya kalau jawabannya
ternyata jauuuh banget dari ekspektasi. Upsss!
Sesampai di sekolah, Eno langsung disambut oleh guru
kelasnya. Itu artinya tugas saya pagi ini selesai. Horeee!!! Sekian. Demikian
pengalaman saya menjalani keseruan sehari menjadi emak-emak.
Ini ceritaku. Bagaimana ceritamu??
#OneDayOnePost
#HariKedua
Yippee!!!
rOMa Pakpahan
Saya juga sedang berperan menjadi ayah buat anak pertama saya nih, seru2 gimana gitu.. masih usia 10 bulan dan sedang menggemaskan sekali..
BalasHapusSemoga kita semua bisa menjadi orang tua yang baik. Salam buat Eno ya, mbak.. Semoga tumbuh menjadi manusia yang berguna dan membanggakan..
Amiiin. Makasih, bang. Itung-itung saya belajar jadi seorang ibu. Peran yang sungguh luar biasa.
Hapus