Sudah hampir setengah jam, saya duduk manis di depan laptop.Tetapi
belum terlintas satu pun ide untuk dituangkan. Laptop sepertinya sudah tidak
sabar menantikan jari-jari saya menari-nari di atas keyboard. Bingung mau menulis apa. NGGA ADA IDE!!! *teriak. Beberapa
kata saya tuliskan, tapi stag! Bung
ide dimanakah engkau berada??? Aaaaarrrgghhh… *kepala dan hidung mengeluarkan
asap. Jengkel banget rasanya.
Mungkin banyak diantara teman-teman pernah mengalami
apa yang saya alami. Menurut beberapa artikel yang saya baca, keadaan tersebut
dinamakan BLOCK WRITER. Dan faktanya,
block writer ngga hanya dialami oleh
penulis pemula seperti saya. Para penulis profesional pun pernah mengalami hal
tersebut. Legaaa. Berarti masih wajar dong. Bukan salah satu bentuk
penyimpangan bagi seorang penulis. Yeaaay!!! Sebenarnya ide itu ngga akan
pernah habis selama otak kita mampu bekerja dengan baik. Karena ide bertebaran
dimana saja. Menunggu kejelian kita saja.
Berikut 7 jurus sakti penangkal block writer ala toples aksara :
1. 1. Temukan
tempat yang tenang
Kamar merupakan
tempat favorit saya untuk menulis. My
private room. Tenang. Kan, ngga mungkin dong ada orang yang sibuk berlalu
lalang. Saya termasuk tipe orang yang gampang teralih konsentrasinya. Kalau di
kamar pastinya tenang. Hanya saya sendiri. Ngga ada yang mengajak ngobrol.
Gimana mau mulai nulis kalau diajakin ngobrol terus. Ide-ide udah numpuk bisa
lenyap seketika. Oh, noooo!!!
2. 2. Dengerin
musik
Asyik lo,
menulis sambil dengerin musik. Tentunya pilih lagu-lagu yang tenang. Hindari
aliran musik yang hingar bingar. Karena akan mengganggu konsentrasi kita. Dalam
menulis, kita butuh suasana tenang. Masukkan lagu-lagu favorit kita ke dalam playlist. Kali aja dapat ide baru dari
lirik lagu yang sedang kita dengar. Kalau saya sih, lebih senang untuk
mendengarkan musik instrumen. Supaya bisa fokus dengan tulisan. Kuatirnya saya
malah ikutan nyanyi. Terus nulisnya kapan dong? Hihihihi…
3. 3. Perbanyak
membaca buku
Pembaca yang
baik menghasilkan penulis yang baik. Karena dengan membaca, kosa kata kita pun
bertambah. Tulisan kita menjadi lebih menarik. Tidak monoton. Sehingga orang
tidak bosan untuk membaca tulisan kita. Selain itu, kita bisa saja mendapatkan
ide. Banyak buku nongkrong di toko buku dengan tema yang sama. Tetap saja ada
yang membeli. Tergantung bagaimana kita mengolah kata-kata sehingga menjadi
tulisan yang menarik dan bermanfaat. Istilahnya perang kualitas.
4. 4. Luangkan
waktu untuk bersosialisasi
Saat menulis,
interaksi kita dengan orang lain pasti berkurang. Manusia diciptakan oleh Sang
Pemilik Kehidupan sebagai makhluk sosial. Itu artinya kita perlu juga
berinteraksi dengan keluarga, sahabat, tetangga dan lingkungan lainnya. Jangan
sampai kegiatan menulis membuat kita menjadi orang yang (introvert) tertutup. Akhirnya memilih untuk menarik diri dari
lingkungan sosial. Untuk itu, kita perlu meluangkan waktu untuk bersosialisasi.
Ada manfaatnya juga lo jika kita bersosialisasi. Apa yang kita lihat, rasakan
dan dengar dapat menjadi bahan tulisan. Siapa tahu dari curhatan sahabat, kita
terinspirasi menulis cerita. Dan lahir sebuah novel best seller. Why not?
5. 5. Selalu
bawa agenda kecil
Salah satu
senjata seorang penulis adalah agenda kecil. Karena kemampuan mengingat otak
kita terbatas. Apalagi kalau sudah faktor “U”. Daya ingat mulai menurun. Ups!
Termasuk saya. Bung ide kalau datang, seringnya ngga membuat appointment terlebih dahulu sih. Misalnya,
saat kita sedang menunggu antrian tiba-tiba muncul ide bagus. Kalau ngga segera
dicatat, wah bahaya tuh. Bakal lenyap seketika. Kita ngga tahu, ide kita tadi
bisa menjadi sebuah buku yang dapat menginspirasi banyak orang. Sayang kan?
6. 6. Buka
album foto
Pastinya
teman-teman punya album foto. Walau mungkin di saat ini jarang sekali orang
menyimpan foto-foto di album. Sekarang semua serba digital. Setiap foto pasti
mempunyai cerita sendiri. Nah, cerita di balik foto-foto tersebut bisa kita
jadikan sebagai bahan tulisan. Ayo segera lari ke gudang. Cari keberadaan si
album foto. Bung ide sudah ngga sabar tuh menanti kedatangan kita.
7. 7. Makan
dan minum
Ini yang
terakhir dan ngga kalah penting dengan jurus yang sudah saya jabarkan di atas.
Makan dan minum merupakan kebutuhan pokok bagi tubuh. Khususnya otak. Kita memerlukan
nutrisi yang baik. Jadi tidak asal kenyang saja ya. Coba bayangkan, kalau kita
menulis seharian tanpa makan dan minum. Apa yang terjadi? Tubuh dan otak
menjadi lelah, bung ide pun enggan berkunjung. Mungkin saja kita masih tetap
bisa menulis namun tulisannya tidak berkualitas. Untuk apa kita sudah menulis
panjaaaaang tetapi ngga bermakna. Sia-sia saja. Nah, kalau otak dan tubuh kita
tercukupi nutrisinya maka kita mampu berpikir dengan baik. Bung ide pun dengan
senang hati berkunjung. Oya, masih berhubungan dengan makanan dan minuman nih.
Bagi teman-teman yang suka hunting
tempat makan, bisa juga lo dijadikan sebagai bahan tulisan. Bahkan bisa
menambah rupiah-rupiah di dompet lo. Sebutan kerennya food blogger. Wuih mantap kan!
Semoga
bermanfaat ya. Jurus-jurusnya udah dapat. Tapi yang paling penting, untuk
menjadi seorang penulis, kita wajib memiliki komitmen. Tanamkan dalam diri
teman-teman keinginan yang kuat untuk menulis. Kapan??? Ya, SEKARANG… Jangan
hanya NATO, No Action Talk Only!
#OneDayOnePost
#HariKetiga
#HariKetiga
Yippee!!!
rOMa Pakpahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)