Ayam :
Hai,
burung sungguh beruntung dirimu. Bisa terbang bebas ke mana saja. Tidak seperti
aku. Setiap hari hanya menghabiskan waktu di dalam kandang saja.
Burung :
Bukankah
kau yang beruntung? Setiap hari makananmu sudah tersedia. Tidak seperti aku
yang harus mencari sendiri. Kau memiliki tempat berlindung yang aman. Tidak
seperti aku yang harus selalu waspada. Ancaman bahaya ada di mana-mana.
Ayam :
Andai
saja aku punya kesempatan untuk merasakan indahnya dunia di luar kandang
ini.
Burung :
Menurutku
ini adalah tempat terbaik untukmu.
Ayam :
Tempat
terbaik? Akan aku buktikan kalau ucapanmu salah.
Kesempatan telah ditunggu-tunggu pun
datang! Suatu hari, setelah selesai memberi makan pemilik peternakan lupa
menutup pintu kandang. Si ayam merasa senang. Ia memutuskan untuk segera keluar
kandang. Teman-teman sudah memperingatkan agar mengurungkan niatnya. Si ayam
tetap saja nekad. Dengan langkah mantap, ia berjalan menuju keluar kandang
dengan harapan mendapatkan kenikmatan di luar sana. Ayam berjalan dan terus
berjalan dengan sukacita.
Namun apa yang terjadi tidak sesuai
dengan harapan. Benar, banyak bahaya mengancam. Sudah beberapa kali ia harus
bersembunyi untuk menghindari kejaran anjing liar kelaparan. Tanpa disadari, ia
telah berjalan jauh. Hari sudah gelap dan perut mulai terasa lapar. Tak
ketinggalan, langit memuntahkan hujan. Lengkap sudah. Ayam merindukan
kandangnya yang nyaman dan aman.
Kita pun pernah mengalami hal yang sama.
Berprasangka buruk kepada Sang Pencipta. Kita masing-masing telah ditempatkan
di kehidupan yang tepat. Namun kita justru menginginkan kehidupan seperti orang
lain yang belum tentu baik bagi diri kita. Dengan tidak mensyukuri apa yang
telah diberikan Sang Pencipta, maka kita timbul rasa iri. Selalu berusaha untuk
“melarikan diri” dengan harapan memperoleh kehidupan yang lebih baik. Tetapi
justru sebaliknya, kita terjebak dalam kesusahan yang kita ciptakan sendiri.
Apapun yang terjadi dalam hidup ini, mari kita syukuri setiap berkat yang telah
dicurahkan bagi kita! Karena Tuhan tidak menginginkan umatNya hidup menderita.
Yippee!!!
rOMa Pakpahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)