Berbagi mempunyai makna keikhlasan untuk
memberi, baik berupa materi, tenaga maupun pikiran. Banyak orang beranggapan
bahwa berbagi hanya dapat dilakukan oleh orang kaya saja. Padahal berbagi tidak
hanya dalam bentuk materi semata. Setiap orang dapat melakukannya, termasuk
saya dan anda.
Setiap agama apapun, mengajarkan umatnya
untuk saling berbagi. Jangan pernah takut akan kekurangan jika kita berbagi
kepada sesama. Justru Tuhan akan menambahkan berkatNya agar kita bisa lebih
banyak lagi berbagi. Dan semakin banyak orang yang terbantu. Rejeki ibarat
sebuah ember, berapa pun banyaknya air yang dituangkan, tidak akan melebihi
kapasitas dari ember. Tidak mungkin ember tersebut akan membesar dengan
sendirinya agar semakin banyak air yang dapat ditampung. Tuhan sudah
mencukupkan rejeki setiap orang. Jadi tidak perlu menunggu kaya barulah
berbagi.
Suatu
sore, saya mengajak keponakan jalan – jalan dan kami pun mampir di sebuah toko roti.
Keponakan saya segera memilih roti kesukaannya. Pada saat akan membayar di
kasir, keponakan saya kembali sibuk mengambil 2 buah roti. Saya bertanya kenapa
banyak sekali roti yang diambil. Karena memang sudah cukup banyak roti yang
diambilnya. “Yang ini untuk Enol. Yang 2 lagi untuk orang itu” katanya sambil
menunjuk dua anak kecil yang sedang berdiri di depan toko roti. Kedua anak tesebut
sangat gembira mendapatkan roti. Terdapat senyum sukacita di bibir kedua anak
tersebut. Terselip perasaan haru mengingat kejadian tersebut.
Berbagi bak sebuah lingkaran yang tidak
akan pernah ada ujung. Saat berbagi, tentu kita tidak mengharapkan adanya balasan
karena memang kita telah memberi dengan ikhlas. Tapi yakinlah, bahwa saat kita memberi
maka kebaikan tersebut tidak akan putus begitu saja. Suatu saat akan kembali
kepada kita tanpa kita menyadarinya.
Tak sedikit orang yang menggunakan
kesempatan berbagi hanya untuk pencitraan. Tujuannya demi untuk mendongkrak
popularitas semata. Keindahan yang bersifat semu. Terlihat indah di luar saja.
Berbagi bukan merupakan bungkus yang tampak dari luar saja, melainkan sesuatu
yang berasal dari dalam diri (dibaca : hati yang tulus). Bahkan ada yang
mengatakan jika tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu. Artinya saat
kita memberi, tidak perlu pamer. Cukup diketahui oleh orang yang menerima saja.
Dan Tuhan. Dengan berbagi, kita turut ambil bagian untuk memperindah dunia ini.
Mari berbagi !!!
Roma Pakpahan
Roma Pakpahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih untuk beringan hati memberikan komentar :)